Sesungguhnya Allah mengatur alam ini dengan suatu pengaturan yang rapi dan tersusun. Penciptaan alam ini ada mulanya dan ada akhirnya dengan cara dan masa yang telah ditentukan-Nya. Kita sebagai makhluk hendaknya menyadari tentang hakikat ini, dengan merenung hikmah dan pengajaran disebaliknya agar dapat bertindak tepat sesuai dengan kehendak Allah.
Oleh karena itu senantiasa ada peringatan dari Rasulullah SAW untuk umatnya agar menyedari di zaman apa dia berada dan bagaimana dia harus bertindak demi menyelamatkan Iman dan Islamnya.
Rasulullah SAW bersabda :
"Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah zaman khalifah yang berjalan sepertimana zaman kenabian. Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit. Berlaku zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman pemerintahan diktator (zaman penindasan dan penzaliman), dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman Kenabian"
[H.R. Imam Ahmad, Bazzar dan Attabrani dari Abu Huzaifah Al-Yamani]
Hadits diatas jelas menunjukkan bahwa Umat Rasulullah SAW akan menempuh 4 zaman secara bergilir-gilir sebelum dunia kiamat yakni :
1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
3. Zaman pemerintahan yang menggigit (kerajaan-kerajaan Islam)
4. Zaman fitnah (kerusakan) dan kegelapan
5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin
Zaman ini adalah zaman pemerintahan di bawah Rasulullah dan zaman pemerintahan di bawah khalifah 4 (Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, Sayyidina Umar al Faruq, Sayyidina Utsman bin Affan, dan Sayyidina Ali). Dua zaman pertama ini mempunyai banyak kesamaan, dan dikenal juga sebagai Zaman Ummah Pertama.
Iman umat Islam ketika itu sangat kukuh. Menyebut nama Allah saja mampu menggetarkan hati mereka. Cinta dan takutnya kepada Allah tergambar pada setiap perkataan dan perbuatan mereka. Secara umum ciri-ciri zaman ummah pertama ini dapat diketahui sebagai berikut :
1. Ibadah mereka sangat banyak. Solat, puasa, zikri dan wirid susah ditandingi banyak dan khusyuknya.
2. Ukhuwah dan kasih sayang sangat padu, setiap orang mencintai saudaranya seperti mencintai saudara sendiri.
3. Jihad dan mati syahid menjadi idaman dan cita-cita. Mereka akan sangat merasa dukacita jika tidak diizinkan untuk pergi ke medan jihad.
4. Akhlak menjadi perhiasan diri, mereka mampu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada mereka.
5. Masyarakat dan negara Islam dapat dibangun sehingga layak digelar sebagai negara yang aman makmur dan mendapat keampunan Allah.
6. Tamaddun dan pembangunan rohani mencapai zaman puncaknya.
7. Islam berhasil menaklukkan dua imperium besar dunia yang sedang berkuasa saat itu (kerajaan Romawi dan Persia) untuk kemudian memayungi ¾ dunia.
Zaman Pemerintah Yang Mengigit
Zaman berlaku setelah khalifah 4 (Khulafaurrasyidin), dan berakhir setelah jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1924. Pada zaman ini pemerintahan Islam masih wujud, namun sangat sedikit pemimpin yang benar-benar berhasil. Di antara pemerintah yang benar-benar berhasil adalah:
· Sultan Muhammad al Fateh, yang berhasil mewujudkan janji Rasulullah untuk merebut kota Konstantinopel (sekarang Istanbul).
· Sultan Salahuddin al Ayyubi, yang berhasil menghentikan perang salib (crusader)
Zaman Fitnah atau Zaman Kerusakan
Zaman ini diawali dengan jatuhnya kekhalifahan Islam terakhir, yaitu kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1924. Zaman ini masih berlaku sampai dengan ke hari ini. Zaman ini merupakan zaman kerusakan dan kegelapan. Pada zaman ini umat Islam jatuh kedalam jurang kehinaan yang berkepanjangan, yang merupakan akibat dari kelalaian dan angkara murka yang terjadi di dunia Islam, sehingga Allah biarkan merka. Hal ini sesuai dengan janji Allah bahwa Allah hanya akan menjadi pembela kepada orang-orang bertaqwa.
Ciri-ciri zaman fitnah ini adalah :
1. Negara Islam satu persatu mulai jatuh dan dijajah oleh orang kafir.
2. Akidah umat Islam pada saat itu sangat rapuh, ada diantaranya Islam di waktu pagi dan kafir di waktu petang
3. Ibadah sangat lemah, shalat, puasa dan membaca Al-Qur'an tidak lagi diamalkan secara bersungguh-sungguh atau bahkan diamalkan sama sekali.
4. Ukhuwah sesama Islam sangat lemah sehingga terjadi peperangan dan pembunuhan sesama umat Islam.
5. Orang kaya sangat kikir dan pelit, manakala orang miskin tidak sabar dan hasad dengki.
6. Penyakit cinta dunia dan takut mati sangat tebal dan mewabah dalam hati umat Islam.
7. Kriminalitas dan kemunkaran yang terjadi dalam masyarakat Islam hampir tidak ada bedanya dengan apa yang terjadi di kalangan masyarakat yang bukan Islam.
8. Akhlak umat Islam sangat lemah dengan berleluasanya hasad dengki, umpat mengumpat, tuduh menuduh, caci-mencaci dan saling mengkafirkan sesama umat Islam.
9. Wanita-wanita Islam telah dicabut rasa malunya dengan bertingkah laku tidak senonoh, menampakkan aurat di depan umum, menari dan menyanyi tanpa menjaga harga diri.
10. Umat Islam terhina di seluruh aspek kehidupan. Politik, ekonomi, pendidikan, pengobatan, pertanian, dan lain-lain, sehingga umat Islam terpaksa bergantung pada sistem kufur dan paham-paham (isme) buatan manusia.
11. Sedikit demi sedikit cara hidup umat Islam telah mengikuti cara hidup orang-orang Yahudi dan Nasrani.
12. Terjadi gejala-gejala buruk dan keji di tengah-tengah masyarakat Islam seperti narkoba, homoseks, lesbian, dan lain-lain.
Namun kemungkaran yang sedang terjadi di zaman fitnah ini tidak melemahkan keyakinan dan semangat perjuangan segolongan manusoa yang tetap pendiriannya. Mereka bukan saja mampu mempertahankan identitas Islam di kalangan mereka, bahkan mereka gigih berjuang untuk memperbaiki masyarakat. Inilah golongan-golongan yang lemah tetapi mempunyai keimanan dan keyakinan yang kuat dan kukuh serta perjuangan yang padu.
Rasulullah SAW bersabda : "Senantiasa ada di kalangan umatku satu thoifah yang akan menzahirkan kebenaran dan tidak dapat dibinasakan oleh orang-orang yang tidak suka disisi mereka sampailah hari kiamat"
Namun untuk menghidupkan suasana Islam di tengah-tengah kerusakan dan kegelapan zaman zaman fitnah ini bukanlah suatu kerja yang mudah. Thoifah-thoifah islamiyah ini senantiasa diuji dan ditentang dengan berbagai macam fitnah dan ancaman. Tepat sekali sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa Islam akan kembali asing.
Namun walaupun begitu, Islam akan kembali kuat dan memusnahkan segala bentuk kekufuran sebagaimana Rasulullah dulu berhasil melakukannya yaitu dengan jalan berdakwah dan mendidik hati manusia. Inilah langkah-langkah awal menuju zaman Imam Mahdi dan Nabi Isa yang merupakan peringkat zaman terakhir yang akan dialami umat Islam sebelum hari kiamat, setelah sekian lama umat Islam mengalami zaman fitnah.
Zaman Khalifah Akhir Zaman Atau Zaman Ummah Kedua
Zaman Khalifah kedua ini adalah zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa. Zaman ini diawali dengan munculnya Imam Mahdi, kemudian disusul munculnya nabi Isa a.s yang akan mengalahkan Dajjal. Zaman ini berakhir ketika seluruh orang Islam di muka bumi diwafatkan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan kiamat besar.
Di zaman ini Islam akan kembali lagi ke zaman kegemilangan dan keemasannya seperti di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin. Islam dapat menguasai dunia dan kembali menjadi penguasa sejagat.
Rasulullah SAW bersabda: "Sebelum hari kiamat datang pastilah Islam itu bangun kembali walaupun antara mulanya Islam bangun dan mulanya kiamat hanya sekedar masa memerah susu. Zaman ini berlaku selama 40 tahun dan barulah dunia ini akan dibinasakan (kiamat) oleh Allah"
Kebangkitan Islam zaman ini akan sampai kepada puncaknya apabila berpadunya ketinggian kerohanian umat Islam dengan kecanggihan teknologi di bawah dua pemimpin besar umat Islam yaitu Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Ciri-ciri zaman ini :
1. Islam dapat mencapai keagungannya kembali seperti yang telah dicapai oleh Rasulullah SAW 14 abad yang lalu.
2. Dunia seluruhnya akan kembali aman dan damai, keadilan akan kembali ditengakkan setelah sekian lama dipenuhi dengan huru-hara dan kezaliman.
3. Hati orang-orang miskin dan kaya dipenuhi dengan sifat redha dan kanaah sehingga tidak seorangpun yang mau menerima sedekah.
4. Harta-harta yaang melimpah ruah akan dibagi-bagikan dengan adil dan merata.
5. Umat Islam hidup dengan penuh kasih sayang dan cinta-mencintai satu sama lain.
6. Aqidah, ibadah dan seluruh aspek kehidupan masyarakat Islam berjalan sepenuhnya di atas landasan syari'at Nabi Muhammad SAW.
7. Segala fitnah dan maksiat, riba, zina minuman keras dan lain-lain kekufuran berhasil diperangi dan dimusnahkan.
6 comments:
Salam..
Seperti yang saudara nyatakan di sini, ada lima peringkat zaman pemerintahan yang dikehendaki Allah SWT. Dan melalui pembacaan saya, kita berada di zaman pemerintahan yang keempat memandangkan umat Islam berada di tahap yang dihinakan, ditindas, disiksa dan nagara umat Islam dijajah sedemikian rupa.
Di zaman ini, kebanyakan umat ISlam cinta dunia dan takut mati..Padahal umat Islam ketika ini adalah banyak.
Nabi SAW pernah bersabda :
"Umat lain akan meratah kamu dengan rakus sebagaimana anjing-anjing yang mengelilingi hidangan makanan. Sahabat bertanya adakah kerana bilangan umat islam yang sedikit? Baginda menjawab Tidak, bahkan jumlah kamu masa itu banyak sebagaimana banyaknya buih di permukaan air banjir. Allah mengikis perasaan gerun di dalam hati musuh terhadap kamu 'al-wahan'. Sahabat bertanya apa dia wahan itu ya Rasulullah. Jawab baginda "cintakan dunia dan bencikan akhirat".
Wallahua'lam..
Ada sesetengah orang mengatakan bahawa khilafah kedua akan berlaku. Jadi ramai di antara mereka yang hanya menunggu tanpa berbuat apa-apa. Sedangkan kita tidak boleh hanya berserah semata-mata.
Jadi bagaimanakah untuk memperbetul persepsi umat yang sebegini bahawa ia perlu dilakukan dengan adanya parti politik Islam?
Mohon diberi penjelasan.
Wallahua'lam.
~sic.cil~
Salam...
Terima kasih atas lontaran soalan tersebut. Saya tidak lah arif tentang bagaimana hendak menjawab soalan...hehehe.. Saya tidaklah mahir untuk memberikan jawapan yang 'tepat' iaitu menjawab soalan. Apa yang saya tulis ini adalah apa yang saya ketahui. Jika ada kesalahan diharap diperbetulkan. Wallahulam
Jika dikaji secara mendalam dan lebih kritis untuk mendidik ummat agar sedar politik Islam. Memang perubahan tidak boleh dilihat secara langsung, dalam bentuk perubahan peraturan, tetapi keberhasilan tersebut dicapai ketika perubahan secara fundamental (mendasar/pokok) terwujud. Untuk mewujudkannya diperlukan kesedaran politik umat dan tuntutannya untuk menerapkan Islam secara total. Kerana semua aturan akan berubah ketika dasar dari sistem tersebut berubah.
Rasululah Saw yang mulia telah memberikan contoh dalam mengubah masyarakat. Rasul memulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi, membentuk kader-kader dakwah yang tangguh. Membina akidah para sahabat agar mampu mengarungi medan dakwah. Dakwah berubah menjadi terang-terangan, setelah turun perintah dalam Qs. al-Hijr [15]: 94. Pada tahap ini Rasulullah menyerang kebiasaan, adat dan aturan yang berlaku di masyarakat secara terang-terangan, jelas dan tegas. Rasul mengecam pelaku penyembah berhala dalam Qs. al-Anbiya [21]: 98, pelaku riba dalam Qs. ar-Rum [30]: 39, pelaku kecurangan timbangan dalam Qs. al-Muthaffifin [83]: 1-3.
Rasulullah SAW melakukan perubahan pemikiran dengan menunjukkan keburukan sistem yang berlaku, bukan perbaikan. Rasul tidak kumudian menyediakan badan/lembaga yang bebas riba, ketika rasul menyerang keburukan riba. Rasul juga tidak menghukum atau menyarankan untuk menghukum seseorang yang melakukan kecurangan timbangan, ketika mengecam pelaku kecurangan.
Rasulullah pun tetap merendahkan sistem yang berlaku, agar masyarakat Arab faham, bahwa tatanan hidup yang dijalani adalah tatanan hidup yang salah, dan harus diganti dengan Islam. Rasul menolak ketika ditawari jabatan menjadi Raja di Mekah, padahal hal tersebut merupakan kesempatan yang langka. Rasul tidak mau berkompromi dalam hal kebenaran. Rasul juga menolak mentah-mentah untuk menjalankan Islam sebagian, di satu waktu menjalankan Islam di lain waktu menjalankan kekufuran (Qs. al-K?fir?n [109]: 1-6).
Konsekuensi dari sikap Rasulullah adalah permusuhan dan perlawanan, bahkan terancam dibunuh. Akan tetapi Rasulullah tetap teguh pada pendirianya sampai Allah memenangkan Islam dan kaum muslimin dengan tegaknya Negara Islam Madinah. Kemudian Rasulullah memberlakukan seluruh hukum Islam yang telah turun. Muhammad SAW merupakan revolusioner sejati, yang berhasil merubah masyarakat jahiliyah menjadi Islam. Rasul melakukan perubahan secara revolusioner (inqilabiyah) bukan evolusioner (ishlah). Rasul tidak tidak memperbaiki masyarakat Mekah atau Madinah tetapi Rasul mengubahnya secara fundamental, dengan menjadikan ideologi Islam sebagai dasarnya, sekaligus aturan di antara manusia, termasuk Yahudi, Nasrani dan kaum lain.
Terima kasih kerana memberikan jawapan dengan panjang lebar. Berdasarkan penerangan yang saudara berikan, jelas menunjukkan bahawa mengubah persepsi masyarakat bukannya mudah. Apatah lagi umat yang kini semakin jauh dari mengamalkan cara hidup Islam.Jadi memang benar sekiranya kesedaran politik umat yang perlu diwujudkan demi meraih zaman Khilafah kedua mengikut manhaj kenabian. InsyaAllah.
Di sini saya ingin menegur sedikit. Harap saudara tidak berasa hati.
Saya mengandaikan bahawa saudara mungkin meng'copy paste'kan jawapan yang saudara berikan kepada saya. Itu amatlah saya hargai. Cuma saya berharap agar saudara memperbetul perkataan-perkataan indonesia kepada malaysia. Saya bukannya, mungkin ada perkataan-perkataan yang rakyat Malaysia kurang memahaminya.
Sekadar mengingatkan.
Wallahua'lam.
~sic.cil~
Terima kasih atas kunjungan yang membawa buah tangan. Benar seperti sic.cil kata, saya meng'copy paste'kan jawapan. Seperti di awal perbicaraan tadi saya telah mengatakan "Saya tidak lah arif tentang bagaimana hendak menjawab soalan...hehehe.. Saya tidaklah mahir untuk memberikan jawapan yang 'tepat' iaitu menjawab soalan. Apa yang saya tulis ini adalah apa yang saya ketahui. Jika ada kesalahan diharap diperbetulkan". Saya cuma mengambil ulasan 'terbaik' (pendapat peribadi saya) dari mana-mana artikel yang pernah saya baca.
Tentang mentranformasikan bahasa Indonesia ke bahasa Malaysia telah saya terlepas pandang. Mohon maaf andai ada perkataan anda tidak fahami. (siapakah yang sudi baca blog ini??)
Wallahulam
I am undercontruction
Rasenya ramai je yg sudi baca blog ni.. Pandangan-pandangan yang bagus.. Keep it work!! (=
Post a Comment