From Qur'an || From Hadith

From Qur'an Surah Al-An'am (The Cattle) 6:164

Say: "Shall I seek a lord other than Allah, while He is the Lord of all things? No person earns any (sin) except against himself (only), and no bearer of burdens shall bear the burden of another. Then unto your Lord is your return, so He will tell you that wherein you have been differing."

None can bare the burden of another... meaning each of us are responsible for our own actions in this life. we better be sure that we are following the correct understanding of Islam, within the guidelines of the Qur'an and the Sunnah... cause on the day of judgment we will not be able to point fingers at any one else.. not even our sheikhs, imams or maulanas. May Allah (swt) give us the correct understanding of Islam and help us to abide by all aspects of it.

Tuesday 29 December 2009

Diantara Kesedaran & Peranan

Sejak sekian lama tertangguh untuk menulis. Baru hari ini diberi peluang untuk menulisnya lagi. Post kali ini menceritakan tentang dakwah. Sering kali kita hadir ke mana-mana seminar, kursus dan seangkatannya yang berhubung dengan dakwah. Panglima Kungfu biasa menyelusuri weblog maya di luar sana; pelajar-pelajar yang belajar di luar negara kerana sekadar hendak tahu keadaan mereka di sana. Di mana kehidupan mereka ini terbuka segalanya; fahaman politik, mazhab, agama dan sebagainya.

Pada bulan lepas, Panglima Kungfu pernah hadir ke sebuah seminar Modern Daie di MMU. Sedikit laporan yang boleh di baca bersama, [klik disini].

Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat (kelompok) yang mengajak pada kebajikan (Islam) dan melakukan amar maaruf nahi mungkar. Mereka itulah orang yang beruntung.
[TQM Ali Imran, 3:104]


Tidak ada satu pun agama atau idealogi lain yang memiliki aturan semacam itu apalagi menandinginya. Hal ini kerana, Islam adalah agama yang sangat memperhatikan hubungan manusia dengan manusia lainnya(hablu minnas). Seseorang itu dipandang sebahagian yang tak dipisahkan dari masyarakat.

"Perumpamaan orang-orang Muslim dalam hal kasih sayang dan tolong-menolong yang terjalin antara mereka adalah laksana satu tubuh. Jika satu bahagian meraskan sakit maka seluruh bahagian tubuh akan merasainya, dengan tidak tidur"
[HR Muslim]

Tatkala dibacakan beberapa hadith tentang kewajipan berdakwah dan sewaktu dengannya. Panglima Kungfu mengerti akan kefardhuan tersebut. Hatta masa, harta dan jiwa dijadikan sandaran. Dahulu, Panglima Kungfu pernah berbicara dengan seorang sahabat. Sahabat itu umurnya dalam lingkungan 37-40 an. Mempunyai seorang isteri, 3 orang anak, sebuah rumah + kereta (tiada riba' nya) dan pekerjaannya adalah pensyarah. Sahabat itu memberitahu,
"Untuk apa lagi saya dambakan didunia ini dan saya kerjakannya; saya mempunyai seorang isteri yang solehah, anak, rumah dan kereta."
"Kepada yang masih bujang, pasti ada keinginan seperti yang saya kecapi. Setelah memperolehinya, apa yang antum dambakan lagi??"

Panglima Kungfu mendiamkan diri, sebab Panglima Kungfu tahu, itu penyata tak perlu dijawab dan sahabat itu mahu meneruskan percakapannya.

"Saya, tidak lain dan tidak bukan. Saya dambakan cita-cita ini. Cita-cita yang sememangnya kita tidak pasti, terpilihkah kita ini. Hanya itu sahaja jalan pintasnya. Cita-cita ana, adalah mati syahid di Jalan Allah" tangan kanannya dijulang ke atas.

Tubuh Panglima Kungfu terasa digoncang tatkala mendengar kata-kata sahabat itu. Lantas mengingat Panglima Kungfu, bahawa mati syahid itu untuk hambaNya yang terpilih sahaja. Meskipun kita ini sedang berada di medan perjuangan. Meskipun kita telah mendapat kecederaan yang teruk. Malah ada diantara perjuang Islam lumpuh setelah berjuang dijalan Allah. Jika kita imbas kembali sejarah sahabat yang memperjuangkan Risalah Allah. Antaranya, Saifullah. Saifullah nama gelarannya diberi atas kehebatannya dimedan perang. Saifullah meninggal dunia bukan di atas medan perang. Ntah mengapa, kenapa tokoh hebat ini terlintas di fikiran Panglima Kungfu ketika itu. Jika di lihat pada diri Panglima Kungfu, apakah Panglima Kungufu ini tercalon sebagai para syuhada? Doa itu tidak pernah dilupakan. Ameen, mudah-mudahan...

Seorang Muslim yang memahami erti tanggungjawab pasti memahami hadith ini. Di mana setiap pemeluknya bertanggungjawab terhadap saudaranya dan segenap umat manusia pada setiap waktu dan keadaan.

"Siapa saja bangun pagi dan hanya memperhatikan masalah duniana maka orang tersebut tidak berguna sedikit pun di sisi Allah...Siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslim maka ia tidak termasuk golongan mereka"
[HR ath-Thabrani dari Abu Dzar al-Ghifari]

Sejak kejatuhan Daulah Khilafah pada tahun 1924, kaum Muslim berada dalam keterpurukan di berbagai bidang; Mulai terpecah-belahnya kaum Muslim dibahagi oleh ikatan nasionalisme, terancamnya aqidah kaum Muslim oleh serangan misionaris agama Kristian, mengambil sebahagian kehidupan Islam yang dirasai perlu (kemaslahatan). Diterapkan pula, sistem demokrasi kufur dalam kancah kehidupan hingga tatakehidupan Barat sudah mengakar di negeri-negeri kaum Muslim. Kesannya tidak ada satu pun negeri kaum Muslim yang menerapkan Islam sebagai sebuah ideologi. Semua in berpangkal pada rendahnya taraf berfikir kaum Muslim yang amat parah.

Panglima Kungfu merasa sungguh tidak cukup hanya dengan mengelus dada atau mengeluarkan airmata, menyaksikan realiti buruk di depan mata. Sebab, bagaimana mungkin seseorang dapat tegak berdiri (kecuali Syaidina Abu Bakar orang pertama berdiri dihadapan Allah SWT-seingat Panglima Kungfu) dihadapan Allah SWT jika ditanya tentang sikap diamnya ketika hukum-hukum Allah dicampakkan; ketika Islam tidak dijadikan sebagai pemutus perkara di tengah-tengah kehidupan; ketika Islam terasing di raungan sempit kehidupan (memisahkan agama dari kehidupan), moral, dan spritual yang bermuara pada tidak adanya kehidupan yang islamik.

Dewasa ini, umat memerlukan orang-orang yang mahu dan mampu membawa umat kembali menuju kemulian dan ketinggiannya dengan jalan meningkatkan taraf berfikir umat dengan pemikiran islamik. Dengan itu, bukan mustahil masa kejayaam Islam seperti pad masa Rasulullah SAW, dan para Sahabat, Khulafa ar-Rasyidin dan para khalifah sesudanya akan terulang kembali.

"Allah SWT telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh di antara kalian bahawa Dia pasti akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini, sebagaimana Dia pernah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa"
[TQM an-Nur, 24:55]

Orang yang memiliki rasa tanggungjawab dan peduli terhadap diri, keluarga, dan umatnya serta mengharapakan keredhaan Allah SWT pasti akan berusaha sekuat tenaga untu melakukan perubahan ke arah Islam. Berkaitan dengan ini, Allah SWT mensyariatkan aktiviti dakwah. Dengan dakwah, Islam boleh kembali tersebar ke seluruh penjuru dunia, dipeluk, difahami, dan diamalkan oleh manusia dari berbagai suku dan bangsa.

No comments:

Related Posts with Thumbnails