From Qur'an || From Hadith

From Qur'an Surah Al-An'am (The Cattle) 6:164

Say: "Shall I seek a lord other than Allah, while He is the Lord of all things? No person earns any (sin) except against himself (only), and no bearer of burdens shall bear the burden of another. Then unto your Lord is your return, so He will tell you that wherein you have been differing."

None can bare the burden of another... meaning each of us are responsible for our own actions in this life. we better be sure that we are following the correct understanding of Islam, within the guidelines of the Qur'an and the Sunnah... cause on the day of judgment we will not be able to point fingers at any one else.. not even our sheikhs, imams or maulanas. May Allah (swt) give us the correct understanding of Islam and help us to abide by all aspects of it.

Monday, 7 January 2008

Masa Depan Akan Datang Dengan Sendirinya

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surah An-Nahl, ayat 1:

Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan...

Oleh kerana itu, janganlah anda mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah anda mahu mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalh sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba; belum wujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Lalu, mengapa harus menyibukan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-sialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam ghaib dan belum turun ke bumi. Maka tidak sepatutnya kita menyebarangi sebuah jambatan sebelum sampai diatasnya. Sebab siapa yang tahu bahawa kita akan sampai atau tidak pada jambatan itu? Boleh jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jambatan itu, atau mungkin jambatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan boleh jadi pula, kita akan sampai pada jambatan itu dan kemudian menyeberanginya

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada fikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam ghaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru diduga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Kerana, hal itu termasuk thulul amal(angan-angan yang terlalu jauh). Sesungguhnya tindakan itu pun tidak masuk aqal, kerana sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun kebanyakan manusia di dunia ini justeru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang khabranya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah sebahagian dari kurikulum yang diajarkan di “sekolah-sekolah syaitan”.

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
(Al-Baqarah, 2:268)

Mereka menangis sedih menatap masa depan, adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sedar bahawa usia hidupnya berada di “genggaman yang lain” tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu bila akan mati, tentu salah besar bila justeru menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak diketahui secara pasti hakikatnya.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya; janganlah anda menanyakan khabar beritanya, dan jangan pula anda menunggu waktu itu. Sebab, hari ini anda sudah sangat sibuk.

Jika anda hairan, maka lebih menghairankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh kerana itu, hindarilah angan-angan yang berlebihan.

No comments:

Related Posts with Thumbnails